III. Hadits Ali Bin Abi Thalib رَضِيَ اللَّهُ عَنْه :
عن علي رضي الله عنه قال: حدثني رسول الله صلى الله عليه وسلم بأربع كلمات: (لعن الله من ذبح لغير الله، لعن الله من لعن ووالديه. لعن الله من آوى محدثاً، لعن الله من غير منار الأرض) [رواه مسلم].
Ali رضي الله عنه berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyampaikan kepadaku 4 kalimat : “Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah. Allah melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya. Allah melaknat orang yang melindungi Muhdits (orang yang ridho terhadap muhdats/perkara bid’ah). Allah melaknat orang yang merubah tanda (batas ) tanah.”Hr. Muslim (1978)
Faedah dari hadits. :
1. Menyembelih untuk selain Allah perbuatan yang amat haram dan kesyirikan yang menduduki peringkat pertama dosa besar.
2. Menyembelih adalah ibadah yang wajib ditujukan kepada Allah saja.
3. Pengharaman melaknat kedua orang tua dan memaki mereka baik secara langsung atau menjadi sebab mereka dicaci maki.
4. pengharaman memberikan bantuan kepada orang jahat dan melindunginya dari hukum syariat serta haramnya ridha terhadap bid’ah dan pelaku bid’ah.
5. Pengharaman merubah batas tanah dengan memajukan atau memudndurkan.
6. Bolehnya melaknat berbagai bentuk kefasikan (secara umum) dalam rangka mencegah kemaksiatan.
Kaitan hadits dengan bab :
Hadits ini merupakan dalil yang menunjukkan akan haramnya menyembelih hewan yang ditujukan untuk selain Allah عَزَّ وَجَلَّ. Maka dari sini jelaslah bahwa penyembelihan itu termasuk ibadah, sementara memalingkan ibadah kepada selain Allah عَزَّ وَجَلَّ adalah kesyirikan.
IV. Hadits Thariq Bin Syihab :
وعن طارق بن شهاب، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (دخل الجنة رجل في ذباب، ودخل النار رجل في ذباب) قالوا: وكيف ذلك يا رسول الله؟! قال: (مر رجلان على قوم لهم صنم لا يجوزه أحد حتى يقرب له شيئاً، فقالوا لأحدهما قرب قال: ليس عندي شيء أقرب قالوا له: قرب ولو ذباباً، فقرب ذباباً، فخلوا سبيله، فدخل النار، وقالوا للآخر: قرب، فقال: ما كنت لأقرب لأحد شيئاً دون الله عز وجل، فضربوا عنقه فدخل الجنة) [رواه أحمد].
Dari Thariq bin Syihab : “Sesungguhnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda : ‘Masuk surga seseorang disebabkan seekor lalat.’ Sahabat bertanya : ‘Bagaimana bisa demikian wahai Rasulullah?’ Rasulullah menjawab :’Ada dua orang melewati suatu kaum yang mempunyai 2 patung berhala dimana tidak seseorangpun (diperbolehkan oleh kaum tersebut) melewati berhala tersebut kecuali mempersembahkan (menyembelih) sesuatu kepadanya. Maka kaum tersebut berkata kepada salah seorang dari dua orang tersebut:’persembahkan korbanmu’ Orang itu menjawab:’saya tidak mempunyai sesuatu apapun yang bisa kupersembahkan padanya’ Kaum itu menjawab:’sembelihlah sekalipun seekor lalat’ maka orang itupun menyembelih seekor lalat dan kaum tersebut membebaskan jalannya, maka dia masuk neraka.
Kaum itu berkata kepada yang seorang lagi:’persembahkan korbanmu’ Ia menjawab:’saya tidak akan mempersembahkan sesuatu untuk selain Allah عز وجل’ maka mereka menebas lehernya dan diapun masuk surga’.”Hr. Ahmad (1)
Faedah-Faedah dari Hadits :
1. Penjelasan bahayanya syirik sekalipun dalam bentuk yang sangat kecil dan sepele.
2. Syirik menyebabkan masuk neraka sedangkan tauhid menyebabkan masuk surga.
3. Manusia bisa terjatuh kedalam syirik sedangkan dirinya tidak tahu bahwa perbuatan itu merupakan kesyirikan yang menyebabkan masuk neraka.
4. Peringatan dari perbuatan dosa sekalipun menurut sangkaan kita terlalu kecil/sepele.
5. Laki-laki ini masuk neraka dengan sesuatu sebab yang sebelumnya dia tidak memaksudkan nya namun dia hanyalah melakukannya dalam rangka membebaskan diri dari kejahatan penyembah berhala itu.
6. Seorang muslim kalau melakukan syirik maka dia telah membatalkan keislamannyadan niscaya masuk neraka lelaki ini tadinya seorang muslim. Kalau tidak demikian tentu Nabi صَلَى اللَّه عَلَيْه وَ سَلَّم tidak akan bersabda “Masuk neraka seseorang disebabkan seeokr lalat.”
7. Yang menjadi tolok ukur ialah amalan hati, sekalipun amalan anggota tubuh kecil dan sedikit.
8. Menyembelih adalah ibadah dan memalingkannya kepada selain Allah عَزَّ وَجَلَّ adalah syirik besar.
9. Keutamaan tauhid dan buahnya yang besar.
10. Keutamaan sabat di atas kebenaran.
11. Dalil bahwa Surga dan Neraka telah diciptakan.
12. Keterangan luasnya ampunan Allah عَزَّ وَجَلَّ dan kerasnya adzab Nya.
13. Dekatnya surga dan neraka kepada seseorang.
Kaitan hadits dengan bab ini :
Hadits ini merupakan dalil yang menunjukkan haramnya menyembelih hewan sembelihan dengan tujuan mendekatkan diri dan mengagungkan selain Allah عَزَّ وَجَلَّ. Maka jelaslah bahwa penyembelihan itu termasuk ibadah sedangkan memalingkan ibadah kepada selain Allah merupakan kesyirikan.
Wallahu a’lam
Catatan Kaki:
(1) Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Kitab Az Zuhd hal.15-16, Abu Nu’aim dalam Al Hilyah (1/203), dan Ibnu Abi Sya’ibah dalam Al Mushannaf (12/358).
Hadits ini Mauquf (Riwayat yang sanadnya hanya sampai sahabat) shahih dari Salman Al farisi
Ibnu Hajar berkata :Jika telah tsabit bahwasanya dia bertemu dengan Nabi maka dia adalah seorang sahabat. Dan jika telah sabit bahwasanya dia belum pernah mendengar (hadits) dari Beliau (Nabi) maka riwayat dia dari Nabi adalah Mursal Sahabi (Seorang sahabat meriwayatkan dari Nabi melalui sahabat yang lain tapi nama sahabat tersebut tidak disebutkan, namun langsung menyebutkan “dari Nabi” dan periwayatan seperti ini diterima menurut pendapat yang benar.”(Fathul Majid hal. 177)
Dirangkum dari : Al Jaddid Fi Syarh Kitabut Tauhit Syaikh Muhammad Al Qarawi dan Al fawaid Min Syarh Kitabut Tauhid
Nb. Bagi yang baru bergabung dan menginginkan bab seblumnya silahkan langsung menuju ke forum diskusi Jazakumullah Khairan Katsiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar